Menjadi ODHA,

Orang Dengan HIV/AIDS,

ini bukan juga satu pilihan, tapi bukan suatu kesalahan pula.

Hanya proses kehidupan yang harus di perjuangkan dari masa lalu,

yang terkadang menjadi diskriminasi sebagian besar masyarakat.

Waktu itu lagi nonton acara di TV nih,

Kebetulan lagi bahas kisah inspiratif tentang seorang ODHA yang jalan kaki

dari Bandung ke Jakarta karena nadzar (janji) ketika Tim Sepak Bolanya 

berhasil di biayai untuk pertandingan final Sepak Bola Dunia Antarnegara Tunawisma (Homeless World Cup 2011) 

di Paris, Prancis.

harusnya seorang ODHA,

yang daya imun nya menurun mustahil melakukan ini,

akibat paling fatal, dia bisa kehilangan nyawa.

Namun berbeda dengan Ginan yang merupakan Kapten Tim ini, yang juga founder of Rumah Cemara,

dia mau membuktikan ke semua orang bahwa HIV/AIDS itu tak mengurangi semangat 

dan kualitas hidup seperti orang normal.

Mungkin mustahil rasnaya,

tetapi, ini lah dia 

lelaki yang sangat menginspiratif itu,

Ginan namanya,

ya kawan, dia memang ODHA,

tapi semangatnya, kegigihannya menepati janji,

mengalahkan dirinya yang sudah jelas seorang  ODHA.

Melihat ini, sedikit miris di hatiku,

lelaki ini sakit tapi seperti orang yang sangat sehat !

dia tak terlihat seperti ODHA.

Aku rasa kisah ini juga membuktikan,

bahwa ODHA masih sama dengan kita,

masih sama dalam segala hal juga kesempatan,

kalau lelaki ini bisa, dia bisa,

kenapa kita jadi tak bisa melakukan yang terbaik !

Ingat kawan, mereka tak pernah mau jadi seorang ODHA,

mereka juga buktikan tiada penghalang bagi seorang ODHA untuk mengharumkan nama bangsa.